Monday, May 23, 2016

Menghubungkan Router Static, Eigrp dan RIP dengan protocol OSPF

Apa itu RIP?
RIP (Routing Information Protocol) 
  • Routing protokol distance vector
  • Menggunakan algoritma distance vector
  • Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik
  • Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
  • Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik

RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute default.
Apa itu EIGRP ?
 EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) 
  • Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
  • Menggunakan algoritma advanced distance vector
  • Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
  • Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
  • Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek

Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.


Pertama, berikan IP Address pada setiap router yang terhubung. Dengan subnet IP yang tertera pada gambar tersebut.  Contoh pengaturan IP di R1 adalah sebagai berikut :
Setelah bertanda hijau semua, pastikan terlebih dahulu semua koneksi antar router sudah benar dengan mengklik lambang pesan tertutup di sebelah kanan bagian packet tracer.
Berikutnya kita daftarkan network dibawah masing-masing router sesuai dengan protocol yang digunakan. Aturannya adalah sebagai berikut :
R1 – R2 : Protokol RIP
R2 – R3 : Protokol OSPF
R3 – R4 : Protokol EIGRP
Konfigurasi untuk mendaftarkan network R1-R2 pada R1 :
Konfigurasi pada R2  :
Konfigurasi pada R3 :
Konfigurasi pada R4 :
Me-redistribute OSPF pada router dengan protocol RIP (menerjemahkan OSPF ke RIP)
Meredistribute RIP pada router dengan protocol OSPF
Meredistribute EIGRP pada router dengan protocol OSPF
Meredistribute OSPF pada router dengan protocol EIGRP

Setelah dikonfigurasi, coba di ping dari ke ujung, jika berhasil maka konfigurasi anda SUKSES untuk ketiga protocol tersebut.

Tuesday, April 5, 2016

VTP dan Penerapannya

VTP adalah adalah suatu protocol untuk mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan. Atau menurut sumber lain mengatakan suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar  yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).

konsep dasar VTP . (mengenalkan VLAN pada jaringan)

VTP memungkinkan kita untuk menambah, mengurangi, dan mengganti nama VLAN-VLAN yang kemudian informasi VTP itu disebarkan ke semua switch lain di domain VTP yang sudah di set
Keuntungan Menggunakan VTP
1.      konfigurasi VLAN yang konsisten disemua switch di network
2.      memperbolehkan VLAN-VLAN yang ada untuk memiliki trunk link melalui media network yang beragam ( ke Ethernet/RJ45/UTP cable)
3.      Tracking dan Monitoring VLAN dengan akurat
4.      Reporting yang dinamis tentang VLAN-VLAN yang ada yang ditambahkan ke semua switch di domain
5.      Menambahkan VLAN melalui plug and play

VTP MODEL
1.      Mode server— Ini adalah mode default untuk semua switch catalyst, artinya di dalam satu domain minimal membutuhkan satu VTP server yang bertindak menyebarkan informasi VLAN keseluruh switch dalam satu domain, dan menyimpan informasi tersebut  ke dalam NVRAM. VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan domain mereka. Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain tersebut, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan switch lain. Secara default, switch berada dalam mode VTP server. Perlu dicatat bahwa setiap VTP domain paling sedikit harus mempunyai satu server sehingga VLAN dapat dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan juga agar informasi VLAN dapat disebarkan.
2.      Mode client—VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client mereka mendengarkan penyebaran VTP dari switch yang lain dan kemudian memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini merupakan mode mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch tetangganya dalam domain tersebut.
3.      Mode transparent—switch dalam mode transparent tidak berpartisipasi dalam VTP. Pada waktu dalam mode transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya sendiri, dan switch tidak mensinkronisasi database VLAN-nya dengan advertisement yang diterima. Pada waktu VLAN ditambah, dihapus, atau diubah pada switch yang berjalan dalam mode transparent, perubahan tersebut hanya bersifat lokal ke switch itu sendiri, dan tidak disebarkan ke swith lainnya dalam domain tersebut.

Skema IP :
VLAN 2 :
IP Network : 192.168.2.0./24
IP Host : 192.168.2.2-255

VLAN 3 :
IP Network : 192.168.3.0/24
IP Host : 192.168.3.2-255

Router 0
konfigurasikan subinterface pada fa 0/0
subinterface fa0/0.2 = ip 192.168.2.1/24
subinterface fa0/0.3 = ip 192.168.3.1/24

Switch 0
konfigurasikan port fa0/1 sampai fa0/3 sebagai trunk link
hubungkan fa0/4 ke hub VLAN 2
hubungkan fa0/5 ke hub VLAN 3
konfigurasi VTP server, domain, dan password ( antara Server dan Client, domain dan password harus sama, yang hanya berbeda mode saja )

Switch 1 dan Switch 2

konfigurasikan port fa0/1 sebagai trunk link
hubungkan fa0/2 ke hub VLAN 2
hubungkan fa0/3 ke hub VLAN 3
konfigurasi VTP client, domain, dan password

( hubungkan antar Switch menggunakan kabel Cross dan menggunakan Port yang berfungsi sebagai Trunk link, seperti skema jaringan diatas )


Konfigurasi Router 0

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

Router(config)#interface fa0/0.2
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 2
Router(config-subif)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#ex

Router(config)#interface fa0/0.3
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 3
Router(config-subif)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#ex

 
Router(config)#
 


1. Pastikan anda mengkonfigurasi VTP Server dan Client sebelum menambahkan VLAN


Konfigurasi Switch 0 - VTP Server
Switch>en
Switch#conf t
Switch(config)#vtp mode server 
Switch(config)#vtp domain smk3
Switch(config)#vtp password smk3

 
Switch(config)#interface range fa0/1 - 3
Switch(config-if-range)#switchport mode trunk 
Switch(config-if-range)#ex




Konfigurasi Switch 1 dan Switch 2 - VTP Client
Switch#en
Switch#conf t
Switch(config)#vtp mode client
Switch(config)#vtp domain smk3
Switch(config)#vtp password smk3
Switch(config)#ex
Switch#

Switch(config)#interface range fa0/1 
Switch(config-if)#switchport mode trunk

2. Pastikan VTP Server dengan Client sudah terkoneksi pada Switch 0, Switch 1 dan Switch 2 
Switch#show vtp status

VTP Version                                : 2
Configuration Revision                 : 0
Maximum VLANs supported locally : 255
Number of existing VLANs             : 5
VTP Operating Mode                    : Server
VTP Domain Name                       : smk3
VTP Pruning Mode                        : Disabled
VTP V2 Mode                               : Disabled
VTP Traps Generation                   : Disabled
MD5 digest                                  : 0xA2 0x01 0xEE 0x53 0x0C 0x7C 0x75 0x0C
Configuration last modified by 0.0.0.0 at 0-0-00 00:00:00
Local updater ID is 0.0.0.0 (no valid interface found)
Switch#


diatas adalah konfigurasi VTP pada Switch 0, karena Switch 0 bekerja sebagai Server
perbedaanya pada Switch 1 dan Switch 2 adalah pada Operating Mode bekerja sebagai Client, 
jika Number of existing VLANs berjumlah sama pada ketiga switch tersebut, maka VTP sudah bekerja.


3. Menambahkan VLAN pada Switch 0

Konfigurasi VLAN 3
Switch(config)#vlan 3
Switch(config-vlan)#name Administrasi
Switch(config-vlan)#ex

Konfigurasi VLAN 4
Switch(config)#vlan 4
Switch(config-vlan)#name Lab.Jaringan
Switch(config-vlan)#ex


untuk memeriksa apakah VLAN sudah terdistribusi oleh Switch 0 gunakan perintah ini pada Switch 0, Switch 1, dan Switch 2
Switch#show vlan


VLAN Name                             Status    Ports
---- -------------------------------- --------- -------------------------------
1    default                              active    Fa0/4, Fa0/5, Fa0/6, Fa0/7
                                                           Fa0/8, Fa0/9, Fa0/10, Fa0/11
                                                           Fa0/12, Fa0/13, Fa0/14, Fa0/15
                                                           Fa0/16, Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19
                                                           Fa0/20, Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23
                                                           Fa0/24, Gig1/1, Gig1/2
2    Admin                                active   
3    Lab                                    active   
1002 fddi-default                     act/unsup
1003 token-ring-default               act/unsup
1004 fddinet-default                  act/unsup
1005 trnet-default                    act/unsup

VLAN Type  SAID       MTU   Parent RingNo BridgeNo Stp  BrdgMode Trans1 Trans2
---- ----- ---------- ----- ------ ------ -------- ---- -------- ------ ------
1    enet  100001     1500  -      -      -        -    -        0      0
2    enet  100002     1500  -      -      -        -    -        0      0
3    enet  100003     1500  -      -      -        -    -        0      0
1002 fddi  101002     1500  -      -      -        -    -        0      0  
1003 tr    101003     1500  -      -      -        -    -        0      0  
1004 fdnet 101004     1500  -      -      -        ieee -        0      0  
1005 trnet 101005     1500  -      -      -        ibm  -        0      0  

Remote SPAN VLANs
------------------------------------------------------------------------------


Primary Secondary Type              Ports
------- --------- ----------------- ------------------------------------------
Switch#


jika pada Switch 1 dan 2 sudah sama seperti diatas, maka VLAN sudah berhasil didistribusikan tinggal memasukan port-port kedalam VLAN

4. Konfigurasi VLAN pada Switch 0
Switch(config)#interface fa0/4 - hubungkan Daerah VLAN 2 ke port fa0/4
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 2
Switch(config-if)#ex


Switch(config)#interface fa0/5 - hubungkan Daerah VLAN 3 ke port fa0/5
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 3
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#
5. Konfigurasi VLAN pada Switch 1 dan Switch 2


Switch(config)#interface fa0/2 - hubungkan Hub VLAN 2 ke port fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 2

Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface fastEthernet0/3
 - hubungkan Hub VLAN 3 ke port fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 3
Switch(config-if)#ex

Wednesday, March 23, 2016

Pengertian dan Manfaat VLAN

Vlan atau sering disebut Virtual Local Area Network adalah suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini menjadikan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan.
VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut.
Teknologi vlan memungkinkan jaringan menjadi lebih fleksibel untuk mendukung tujuan bisnis. Berikut adalah keuntungan menggunakan vlan :
Security : Suatu departemen yang memiliki data sensitive terpisah dari jaringan yang ada, akan mengurangi peluang pelanggaran akses ke informasi rahasia dan penting.
 Cost reduction : Penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia.
 Higher performance : Dengan membagi jaringan layer 2 menjadi beberapa worksgroup secara logik (broadcast domain) mengurangi trafik yang tidak diperlukan pada jaringan dan meningkatkan performa.
 Broadcast storm mitigation : Dengan membagi sebuah jaringan menjadi VLAN mengurangi jumlah peralatan yang berpartisipasi dalam broadcast storm.
 Improved IT staff efficiency : Dengan VLAN pengelolaan jaringan lebih mudah, karena user-user dengan kebutuhan jaringan yang sama berbagi VLAN yang sama.
 Simpler project or application management : Memiliki fungsi-fungsi terpisah mempermudah pengelolaan sebuah project atau bekerja dengan aplikasi khusus.

Kegunaan Vlan
Menimalisir kemungkinan terjadinya konflik IP yang terlalu banyak.
Mencegah terjadinya collision domain (tabrakan domain).
Mengurangi tingkat vulnerabilities.

Tipe Vlan
Keanggotaan suatu vlan diklasifikasikan menjadi 5 yaitu :

  • Berdasarkan Port 
  • Berdasarkan MAC Address  
  • Berdasarkan tipe protokol yang digunakan   
  • Berdasarkan Alamat Subnet IP   
  • Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Kelemahan dari VLAN ?

  • Secara logika berbeda network tetapi secara fisik satu network
  • Ketika ada broadcast jadi semua dikirim ke semua


  • Cara Kerja VLAN

    VLAN diklasifikasikan berdasarkan 5 metode (tipe) diatas yaitu Port, Mac Adderss dll. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengamatan suatu VLAN (tagging) disimpan pada suatu database, jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasi port-port yang digunakan VLAN.

    Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch yang bisa diatur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch memiliki informasi yang sama.

    VLAN Cross Connect (CC) adalah mekanisme yang digunakan untuk membuat VLAN Switched, VLAN CC menggunakan frame IEEE 802.1ad mana Tag S digunakan sebagai Label seperti dalam MPLS. IEEE menyetujui penggunaan seperti mekanisme dalam nominal 6,11 dari IEEE 802.1ad-2005.

    Kesimpulannya, VLAN membuat kita dapat mengontrol pola lalu lintas dan bereaksi cepat untuk relokasi. VLAN memberikan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan dalam persyaratan jaringan dan memungkinkan untuk administrasi disederhanakan.


    Tuesday, March 22, 2016

    Pengertian Converged Network dan Hierarchy Network


    Converged Network

    Sekumpulan jaringan komputer yang saling berinteraksi yang dapat menyalurkan data berupa Gambar Suara maupun Video dalam satu network yang sama dalam arti sama rules, device dan media. Di zaman sekarang converged network dapat dengan mudah kita jumpai baik di rumah, kantor atau ruang kelas sekalipun ada, kita bisa menikmati layanan converged network seperti video-on-demand, televisi interaktif, Internet, PDA dan masih banyak lagi.

    Contoh dari layanan atau produk dari converged network :
    Home-banking and home-shopping melalui Internet, Voice over Internet Protocol (VoIP), E-mail, data dan akses World Wide Web (WWW) melalui jaringan telpon seluler dan kegunaan dari jaringan nirkabel atau wireless, Layanan data melalui media digital broadcasting, Layanan on-line seperti Web-TV, Layanan audiovisual.

    Keinginan pengguna yang selalu berubah yang mengharuskan converged network evolusi.  Pengguna yang selalu berubah itu karena pengguna selalu menuntut layanan yang terbaik, harga yang tidak terlalu mahal dan terjamin keamanannya.

    Pada saat Network Convergence berevolusi, tantangan besar menghadang pengembang – pengembang jaringan. Salah satunya tuntutan untuk bandwidth mungkin yang paling signifikan. Persoalan lain adalah kebutuhan untuk standarisasi yang menjamin operasi dengan beberapa media dengan lancar dan aman.

    -

    Karakteristik Network Converged

               ·        Network Bersifat Scalable


           Artinya Network yang bersifat terbuka untuk mensupport User Baru tanpa mengganggu performa layanan yang sedang berlangsung pada User lain yang ada pada satu Network yang sama.


               ·         Circuit Switched Connection Oriented Network

            Adalah network yang terdiri dari Dedicated Circuit yang diatur oleh perangkat berupa saklar-saklar yang biasanya sistem network ini dipergunakan pada sistem Telepon.

               ·         Packet Switched Connectionless Network


            Adalah Network yang dimana lalu lintas pengiriman datanya terbagi menjadi Packet-Packet yang telah diberi alamat (Address) Header dan Nomor Urut. Packet-Packet tersebut dapat dikirim melalui Network dengan menggunakan beberapa jalur yang tersedia.


               ·         Arsitektur Network Bersifat Fault Tolerance
        Maksudnya adalah Network harus mempunyai ketahanan/ Daya Tahan terhadap pengaruh gangguan akibat kerusakan Hardware maupun Software.
               ·         Arsitektur Network Mendukung Quality Of Service


         Maksudnya adalah Network harus mempunyai mekanisme yang dapat mengatur (memanage) kepadatan lalu lintas Network, kepadatan yang disebabkan oleh kebutuhan yang melebihi kapasitas layanan yang tersedia.


    Keuntungan dari Converged Network :
    1.     Berbagai jenis trafik dikelola dalam 1 jaringan
    2.     Penghematan biaya
    3.     Integrasi pengelolaan IT


    Hierarchy Network

    Pengertian hierarchy menurut kamus besar bahasa indonesia
              1.     Urutan atau tingkatan
              2.     Oranisasi
              3.     Tataran biologis seperti famili, spesies

    Ada 3 model layer pada hierarchy jaringan 
        1.     Core Layer
              2.     Distribusi Layer
              3.       Access Layer

    Core Layer
                Layer core atau lapisan inti merupakan tulang punggung (backbone) jaringan, pada hirarki jaringan layer core berada pada layer teratas. Lapisan ini bertugas untuk menyediakan jalur yang akan dilewati oleh data dengan menggunakan metode dan protokol jaringan tercepat (high speed). Pada lapisan ini tidak boleh melakukan penyaringan / filter karena dapat mengghambat transmisi.

    Hal-Hal yang tidak boleh dilakukan pada layer ini adalah menggunakan access list packet filtering, atau routing VLAN. Menggunakan akses workgroup. Memperluas jaringan dengan kecepatan dan kapasitas yang lebih besar.

    Hal-Hal yang boleh dilakukan pada layer ini adalah melakukan desain untuk keandalan yang tinggi ( FDDI, Fast Ethernet dengan link yang redundan atau ATM). Melakukan desain untuk kecepatan dan latency rendah. Menggunakan protocol routing dengan waktu konvergensi yang rendah.


    Distribusi Layer
                Fungsi dari layer distribusi ini adalah menyediakan routing, filtering dan untuk menentukan cara terbaik unutk menangani permintaan layanan dalam jaringan.tujuan dari adanya distribusi layer adalah keamanan yang baik karena untuk para hacker yang ingin mencuri data akan terhalang dengan sistem keamanan yang berada di distribusi layer, walaupun ada hacker yang bisa mencuri data mungkin terdapat musuh dalam selimut dalam perusahaan tersebut yang memberikan data keamanan kepada hacker.

    Penyaringan / filter data dalam lapisan ini akan dilakukan untuk pembatasan berdasarkan collison domain, pembatasan dari broadcast dan untuk keamanan jaringan

    Access Layer

                Merupakan layer yang terdekat dengan user yang fungsi utamanya adalah menghubungkan antar host dan dapat mengatur collision domain. di bagian inilah semua perangkat disebarkan dan di interkoneksikan ke semua. Fungsi lain dari akses layer adalah Mengelola kontrol akses dan kebijakan, Konektivitas workgroup melalui layer distribusi, DDR (Double Data Rate) dan teknologi Ethernet switching yang terutama digunakan dalam lapisan akses dengan Static routing


    Kelebihan dan Kekurangan dari Hierarchy
    Kelebihan
    1. Data terpusat secara hirarki sehingga manajeman data lebih baik dan mudah
    2. Terkontrol
    3. Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas

    Kekurangan

    1. Komputer di bawahnya tidak dapat dioperasikan apabila kabel pada komputer tingkat atasnya terputus
    2. Dapat terjadi tabrakan file (collision)